
Jayapura — Suasana penuh semangat dan kebahagiaan menyelimuti halaman SIT Insan Cendekia Jayapura saat pelaksanaan Pentas Seni Islam 2025. Acara tahunan yang selalu dinantikan ini berlangsung sangat meriah, menampilkan beragam kreasi seni bernuansa Islami yang digarap langsung oleh para santri dan siswa. Acara yang dilaksanakan pada Sabtu (1/11/2025) tersebut mengusung tema “Santri Berdakwah dengan Seni untuk Negeri”, sebuah ajakan agar generasi muda Islam mampu berdakwah melalui kreativitas dan ekspresi budaya.
Tidak hanya mengangkat nilai-nilai keislaman, Pentas Seni Islam 2025 juga menghadirkan sentuhan kebhinekaan melalui subtema “Nusantara”, di mana setiap penampilan menampilkan ciri khas dan keunikan dari berbagai daerah di Indonesia. Ragam tarian dan pertunjukan seperti Tari Kreasi Nusantara, Wonderland Indonesia, hingga Tari Papua menjadi daya tarik tersendiri yang memukau penonton dan menumbuhkan rasa bangga terhadap kekayaan budaya bangsa.
Yang membuat acara semakin semarak, Pentas Seni Islam kali ini dimeriahkan oleh peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA SIT Insan Cendekia Jayapura. Setiap jenjang menampilkan karya terbaik mereka dengan antusias dan kreativitas yang luar biasa, menciptakan suasana penuh warna dan keceriaan di sepanjang acara.
Pentas Seni Islam bukan sekadar ajang hiburan, melainkan wadah pembentukan karakter dan pengembangan potensi peserta didik. Melalui kegiatan ini, para santri belajar untuk berani tampil, bekerja sama, serta menyalurkan pesan-pesan moral dan dakwah melalui seni.
Beragam penampilan disuguhkan dengan penuh semangat, mulai dari nasyid Islami, puisi religi, drama bertema dakwah, hingga tari tradisional bernuansa Islami. Penampilan busana adat dari berbagai daerah turut menambah kemeriahan acara. Setiap persembahan sarat dengan nilai spiritual dan pesan dakwah yang lembut, mengajak penonton untuk mencintai Islam dengan cara yang indah.
Dalam sambutannya, Pembina Yayasan Insan Cendekia Jayapura menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh panitia, guru, dan peserta yang telah bekerja keras mempersiapkan acara ini. Beliau menegaskan bahwa seni dan dakwah bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan dapat bersinergi dalam menanamkan nilai-nilai keislaman kepada generasi muda.
“Melalui seni, dakwah dapat disampaikan dengan cara yang indah, kreatif, dan menyentuh hati. Kami ingin menumbuhkan generasi santri yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan seni dan spiritual yang tinggi,” ujar Pembina Yayasan dalam sambutan pembukaannya.







